Laporan Wawancara Pembelajaran Bahasa Indonesia di SDIT UKHUWAH Banjarmasin
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan wawancara ini merupakan suatu kegiatan yang
sangat penting dan bermanfaat dalam mengetahui dan mendapatkan informasi
mengenai cara mengajar yang baik. Saya selaku mahasiswi PGMI Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin melakukan wawancara di SDN Teluk Dalam 3
Banjarmasin untuk memenuhi tugas final test mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia
dan Sastra MI yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber
langsung.
Setelah
selesainya kegiatan wawancara ini, saya kira sudah memenuhi tugas final test
mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra MI dan saya berharap
mendapatkan nilai yang baik dan memuaskan.
1. Identitas
Responden
Nama : Rina
Salawiyah, S.Pd
Nama
Panggilan : Ibu Rina
Pendidikan
Terakhir : STIKIP PGRI, S1 FKIP UNLAM
Banjarmasin
Pengalaman
Mengajar : Pernah, SDN Tatah jeruju
Kab. Banjar 1989-1998, MIN Nurul Ulum, Perusahaan Mainan Anak-anak di Arjuna
Plaza
Berapa
lama Mengajar : Di SDN Teluk Dalam selama ± 16 tahun
2. Tema
Wawancara
“Penerapan Pembelajaran
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia”
3. Sumber
Informasi
Hari/ Tanggal : Senin, 22 Desember 2014
Pukul : 09.15 WITA
Tempat : SDN Teluk Dalam 3
Banjarmasin
Alamat : Jln. Mulawarman Kec. Banjar
Barat
4. Tujuan
Wawancara
a. Tujuan
Umum
o
Untuk memenuhi
tugas final test mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra MI.
o
Untuk mengetahui
bagaimana cara Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah SDN Teluk Dalam 3
Banjarmasin
b. Tujuan
Khusus
o
Untuk melatih
mental dalam berbicara dengan orang yang lebih berpengalaman
o
Untuk memperoleh
informasi dari narasumber langsung
o
Untuk melatih
untuk disiplin dan bertanggung jawab
5. Teori
Rujukan
Salah satu
tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran adalah keterampilan
komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan
adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan
diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan,
pemahaman, dan penggunaan.
Tujuan
pengajaran bahasa indonesia pada semua jenjang pendidikan adalah membimbing
anak didik agar mampu memfungsikan bahasa indonesia dalam komunikasinya dengan
segala aspek. Jadi tujuan dari pengajaran bahasa indonesia itu diarahkan kepada
kemampuan anak didik agar melakukan komunikasi dengan bahasa indonesia sesuai
dengan fungsinya.
Antar semi dalam
bukunya “Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” mengemukakan, bahwa
tujuan pengajaran bahasa adalah terampil menggunakan bahasa indonesia yang baik
dan benar sesuai dengan situasi dan kondisi dan juga kemampuan mengapresiasikan
sastra yang baik.[1]
§ Pengertian Metodologi Pembelajaran Bahasa
Dalam dunia
pendidikan, startegi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan yang
tertentu. Berarti strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau
keberhasilan dalam mencapai tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan
strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur
keberhasilannnya.
Kemp (1995)
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
Bagaimana upaya
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secra optimal, ini dinamakan dengan metode. Metode
digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
bisa terjadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Oleh karena
itu, strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan
untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk
melaksanakan strategi.
Istilah lain
yang juga memiliki kemiripan dengan strategi adalah pendekatan (approach). Pendekatan
dapat diartikan sebagai titik tolah atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan
metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari
pendekatan tertentu.
Roy Killen
(1998) menyatakan ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang
berpusat pada guru (teacher centered) dan pendekatan yang berpusat pada siswa
(student centered).
Selain strategi,
metode dan pendekatan pembelajaran terdapat juga istilah teknik pembelajaran.
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan
suatu metode.
Berdasarkan penjelasan
di atas, maka dapat ditentukan bahwa sesuatu strategi pembelajaran yang
diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan, sedangkan
bagaimana menjalankan strategi itu dapat diterapkan berbagai metode
pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan
teknik yang dianggap relevan dengan metode yang digunakannya.
Metodologi
adalah ilmu mengenai metode, dan istilah metode ini mencakup: silabus,
pendekatan, strategi / teknik, materi, dan gaya guru. (H.G. Tarigan, 1989:18).
Jadi dalam setiap pengajaran diperlukan suatu metode untuk mencapai tujuan
pengajaran tersebut.
Setiap metode
pengajaran bahasa pada dasarnya menginginkan hasil yang sama yaitu agar para
siswa dapat membaca, berbicara, memahami, menerjemahkan, dan mengenali
penerapan-penerapan tata bahasa yang dipelajari.
Oleh karena itu,
guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi yang di dalamnya
terdapat pendekatan, metode, dan teknik secara spesifik.[2]
§ Jenis-Jenis Metode Pengajaran Bahasa Indonesia
Cara mengajar guru sangat berpengaruh kepada cara belajar
siswa. Bila guru mengajar hanya dengan metode ceramah maka dapat diduga siswa
belajar secara pasif dan hasilnya pun berupa pemahaman materi bersifat
teoritis. Belajar melalui pengalaman semakin jauh dari kenyataan.
|
1.
Metode Langsung
2.
Metode Demonstrasi
3.
Metode Tatabahasa
4.
Metode Membaca
5.
Metode Terjemahan
6.
Metode Pembatasan Bahasa
7.
Metode Unit Teaching
Mungkin sekali tidak semua metode tersebut di atas cocok
digunakan sebagai metode pengajaran bahasa Indonesia di SD. Tetapi sebagian di
antaranya dapat digunakan sebagai metode pengajaran bahasa Indonesia di SD. [3]
Ketika memilih metode pembelajaran bahasa indonesia untuk
digunakan dalam mengajar, seorang guru instruktur harus mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
Tidak ada satu pun metode
yang paling unggul karena semua memiliki karakteristik yang berbeda, memiliki kelemahan
dan keunggulan.
Setiap metode hanya sesuai
untuk pembelajaran sejumlah kompetensi.
Setiap kompetensi memiliki
karakteristik yang umum maupun spesifik sehingga pembelajaran suatu kompetensi
membutuhkan metode tertentu.
Dengan alasan di atas, maka jalan terbaik adalah menggunakan
kombinasi dari berbagai metode yang sesuai dengan:
Karakteristik materi yang
diajarkan
Karakteristik siswa
Kompetensi guru dalam
metode yang akan digunakan, dan
Ketersediaan sarana dan
waktu[4]
BAB II
ISI LAPORAN
A. HASIL
WAWANCARA
Pada
hari Senin, 22 Desember 2014, sekitar pukul 09.15. Saya dan teman-teman tiba
berhadir di sekolah SDN Teluk Dalam 3 Banjarmasin. Ketika sampai di sana saya
merasakan sekolah ini suasananya yang sejuk dan nyaman karena adanya air
terjun, bersih dan disekelilingi dengan tanaman bunga-bunga. Kami juga disambut
dengan ramah oleh guru-guru yang ada disana. Setelah satu hari sebelumnya kami
telah diberi izin dari Ibu Kepala Sekolah dan hari ini kami mendapat kesempatan
untuk mewawancarai salah satu guru kelas/ Guru Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia. Beliau bernama Rina
Salawiyah, S.Pd. Beliau sangat ramah, lucu dan banyak pengalamannya serta
terbuka atas setiap pertanyaan yang diajukan, sehingga kegiatan wawancara dapat
berjalan dengan lancar dan baik.
Narasumber : Rina Salawiyah, S.Pd
Pewawancara : Hayatun Nupus
Juru Foto : Insyirah
No
|
Item Pertanyaan
|
Jawaban
|
1
|
Siapa Nama ibu?
|
Rina Salawiyah, S.Pd.
|
2
|
Apa
pendidikan terakhir yang ditempuh?
|
STIKIP PGRI, S1 Fkip Bahasa Indonesia Unlam Banjarmasin
|
3
|
Pengalaman
mengajar ibu, di sekolah apa saja selain disekolah ini?
|
Pernah,
SDN Tatah jeruju Kab. Banjar 1989-1998, MIN Nurul Ulum, Perusahaan Mainan
Anak-anak di Arjuna Plaza
|
4
|
Berapa lama ibu mengajar disini?
|
± selama 16 tahun
|
5
|
Ibu mengajar di kelas berapa?
|
Di kelas 6 yang terdiri dari A-D
|
6
|
Berapa
jumlah siswa dalam kelas yang ibu ajar? (laki-laki dan perempuan)
|
Jumlah siswa 35/36
Laki-laki= 23 dan perempuan 13
|
7
|
Menurut
ibu, berapa orang siswa yang ideal dalam satu kelas?
|
Menurut
saya jumlah siswa yang ideal dalam satu kelas adalah 32 orang, tetapi
tergantung situasi, kondisi dan fasilitas kelas.
|
8
|
Kurikulum
apa yang digunakan di sekolah ini?
|
KTSP 2006. Menurut saya kurikulum 2013 itu untuk siswa SMK
dan mahasiswa, karena kurikulum 2013 peserta didik dituntut untuk mandiri.
|
9
|
Apakah
ada persiapan yang ibu lakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran? (Silabus dan
RPP)
|
Iya,
ada raker kerja dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
|
10
|
Berapa
hari sebelum pelaksanaan pembelajaran ibu membuat RPP?
|
Sebelum
tahun ajaran baru, jika sudah ada kalender pendidikan maka guru dapat melihat
pekan efektifnya sehingga dapat membuat RPP.
|
11
|
Pada
tahap pendahuluan pembelajaran, apa yang ibu lakukan untuk menarik perhatian
siswa, dan sekaligus menimbulkan motivasi dalam belajar?
|
Salam, meninjau kembali, membaca Asmaul Husna, mengulang
pembelajaran sebelumnya, dan salah satu siswa perwakilan untuk menceritakan
kembali dengan bahasa masing-masing belajar sambil bernyanyi terkait dengan
materi.
|
12
|
Apakah
ibu memberi acuan bahan belajar yang akan disajikan?
|
Iya,
bernyanyi sekaligus memberi acuan dan memotivasi
|
13
|
Pada
pembelajaran bahasa Indonesia, apakah menggunakan sistem student centered
atau guru hanya sebagai fasilitator?
|
Pembelajarannya
melibatkan siswa, biasa disebut dengan 3S (Santai, serius, selesai), Student
Centered.
|
14
|
Dalam
proses pembelajaran bahasa Indonesia, apakah menggunakan media?
|
Iya,
kadang-kadang menggunakan media. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia lebih
sering mengamati langsung objeknya, misalnya tanaman hijau maka guru dapat
meminta peserta didik untuk mengamati langsung tanaman hijau yang ada di
sekolah atau sekitar sekolah.
|
15
|
Apa
strategi pembelajaran yang sering digunakan?
|
Strategi
yang digunakan harus membuat anak senang, bisa juga membuat
kelompok-kelompok.
|
16
|
Apa
metode yang bisa menunjang pelaksanaan dari strategi di gunakan?
|
Membuat
kelompok besar atau kelompok kecil. Misalnya untuk kelas VI jumlah siswa ada
36 orang jadi dapat membuat 6 kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari
6 orang.
|
17
|
Mengimplementasikan
metode itu, apa teknik/langkah-langkah yang digunakan?
|
Di minta perkelompok mencari nama pahlawan misalnya
|
18
|
Apakah
buku paket menjadi satu-satunya sumber belajar?
|
Sumber belajar
tidak terpaku pada satu buku, ada banyak buku dan bisa pula sumber belajar
dari internet
|
19
|
Apakah
ada menggunakan buku paket yang bukan dari pemerintah?
|
Tidak ada
|
20
|
Kendala
apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kendala pada saat berlangsungnya
pembelajaran?
|
Peserta
didik lebih sering menggunakan bahasa Ibu atau bahasa keseharian dibandingkan
dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
|
21
|
Upaya
apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala pada saat berlangsungnya
pembelajaran?
|
Cara
mengatasinya dengan memberi pengertian bahwa kita sebagai orang Indonesia
harus bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
|
22
|
Apakah
ada game-game yang digunakan untuk menghilangkan kebosanan anak?
|
Permainannya dengan tebak kata
|
23
|
Pada waktu menyimpulkan materi, apakah Ibu yang menyimpulkan
atau meminta 1 orang siswa atau secara bersama-sama?
|
Satu orang siswa untuk menyimpulkan kemudian di akhir ibu
menyimpulkan untuk penyempurna
|
24
|
Pada tahap evaluasi, apakah dilaksanakan pada setiap pertemuan?
|
1 KD 3x pertemuan, pada pertemuan ke 3 baru diadakan evaluasi
|
25
|
Apakah
pelaksanaannya di dalam kelas atau berupa PR?
|
1 KD 1 PR
|
26
|
Apa
kesan yang Ibu dapatkan selama mengajar bahasa Indonesia?
|
Senang, dengan penuh perhatian, bimbingan dan kasih sayang
|
BAB
III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan
wawancara yang saya lakukan dengan guru yang bersangkutan, yang bernama Ibu
Rina Salawiyah, S.Pd beliau orangnya baik, ramah dan lucu. Bahwasanya beliau
mengajar pada kelas VI yang terdiri dari A-D dan menjadi wali kelas VI D, beliau
dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia, beliau menyiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran terlebih dahulu. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP
2006. Dalam komponen RRP guru memuat metode, strategi media dll untuk menunjang
untuk mencapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas
VI sebanyak 5x pertemuan dalam seminggu. Dalam proses pembelajaran guru
menggunakan 3S yaitu Santai, Serius, Selesai, sehingga peserta didik tidak
merasa bosan.
B. SARAN-SARAN
Kegiatan
wawancara ini merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat, untuk itu
disarankan pada calon guru untuk mengetahui bagaimana seorang guru mengajar
suatu pembelajaran. Kemudian sebagai seorang calon guru tentunya dapat memilih
mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada peserta didik ketika sudah
mengajar kelak. Saran khusus untuk Ibu Rina Sebaiknya menggunakan strategi
jangan mengikuti kehendak siswa dan seharusnya kita mengatur terlebih dahulu
sebelum pembelajaran dilaksanakan yaitu dalam RPP karena strategi adalah suatu
penunjang untuk mencapai tujuan pembelajaran dan juga ibu harus rajin dan
kreatif mengadakan media yang lebih konkrit biar lebih paham. Akan tetapi ibu
Rina sangat luar biasa dan sangat bagus karena banyak pengalamannya dan suara
ibu sangat lantang semoga ilmu yang diberikan ibu bermanfaat dan ikhlas serta
di berkahi oleh ALLAH SWT.
Saya
memohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan serta kekurangan dalam
laporan hasil wawancara ini. Selain untuk memenuhi tugas Final, semoga laporan
hasil wawancara ini dapat menjadi motivasi dan koreksi bagi pembaca dan guru
dengan itu mengetahui bagaimana menjadi seorang guru Bahasa Indonesia.
DAFTAR
RUJUKAN
Sanjaya, Wina Dr., M.Pd. 2008. Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media
Group: Jakarta
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media dan
Strategi Pembelajaran Kontekstual inovatif. CV YRAMA WIDYA: Bandung
http://trioardhian.blogspot.com/2012/01/metode-pembelajaran-bahasa
indonesia.html.
Pembelajaran Bahasa Indonesia, artikel http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/pembelajaran-bahasa-indonesia/
LAMPIRAN
[1] Pembelajaran Bahasa Indonesia , artikel di akses pada
tanggal 28 Desember 2014 dari http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/pembelajaran-bahasa-indonesia/
[2] Dr. Wina Sanjaya, M.Pd. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. th 2008)
[3] http://trioardhian.blogspot
.com/2012/01/metode-pembelajaran bahasa indonesia.html. di akses pada tanggal
28 Desember 2014
[4] Zainal Aqib, Model-Model, Media dan Strategi
Pembelajaran Kontekstual inovatif, (Bandung : CV YRAMA WIDYA, th 2013),
hal.122-123
Komentar
Posting Komentar